Sejak 2022, nilai penjualan dan kapitalisasi market NFT mengalami penurunan signifikan, berbanding terbalik dengan kinerja kripto secara global. Ini mencerminkan nilai investasi secara jangka panjang sangat merugikan. Namun langkah trading yang berorientasi jangka pandek masih memungkinkan mencetak cuan signifikan.
Kinerja NFT yang Merosot Parah
Berdasarkan data dari NFTEVening pada 2024, market NFT mengalami penurunan drastis sejak akhir 2022, dengan 96 persen koleksi digital dinyatakan "mati" karena kurangnya aktivitas trading dan interaksi sosial. Volume transaksi harian NFT turun 86 persen dari puncaknya di 2021-2022. Salah satu contoh nyata adalah NFT yang dibeli Justin Bieber seharga US$2 juta pada 2022, kini hanya bernilai sekitar US$100 ribu.
Banyak NFT gagal mempertahankan nilai jangka panjang karena tidak memiliki manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Regulasi yang semakin ketat, seperti pengawasan SEC terhadap OpenSea, juga menambah tantangan bagi industri ini. Namun, masih ada peluang jika NFT dapat digunakan dalam sektor yang lebih praktis seperti gaming, identitas digital, atau kepemilikan aset.

Senada dengan itu data dari CryptoSlam yang diakses pada 26 Maret 2025 terungkap, sejak tahun 2022, nilai volume penjualan Non-Fungible Token (NFT) mengalami penurunan drastis, berbanding terbalik dengan lonjakan kapitalisasi market kripto yang membawa Bitcoin (BTC) mencetak rekor tertinggi, diikuti oleh altcoin utama lainnya. Pada puncaknya, nilai penjualan NFT secara global mencapai US$6 miliar dalam satu bulan pada Januari 2022. Namun, seiring meredupnya minat market terhadap aset digital ini, angka tersebut terus menyusut. Per 1 Maret 2025, nilai penjualan NFT anjlok hingga US$350 juta, menandai penurunan signifikan yang mencerminkan tantangan besar dalam mempertahankan daya tarik dan likuiditas market koleksi digital ini.

Namun dalam jangka pandek, data dari Coinmarketcap terkini kapitalisasi market NFT dalam 30 hari terakhir hingga Rabu, 26 Maret 2025, mengalami lonjakan signifikan sebesar 206 persen, setara dengan US$1,5 miliar. Saat ini, nilai market NFT mencapai US$8,3 miliar, dengan puncak tertinggi yang terjadi pada 18 Maret 2025 di angka US$25,8 miliar.
Pada periode yang sama, volume penjualan NFT juga menunjukkan pertumbuhan positif, meningkat sebesar 49 persen atau setara dengan US$242,2 juta. Sementara itu, dalam kurun waktu 30 hari terakhir, jumlah unit NFT yang terjual mencapai 1,8 juta, dengan nilai penjualan mengalami kenaikan sebesar 6,28 persen.

Berdasarkan data itu, jika pelaku market berorientasi investasi (dengan jangka waktu panjang), maka portfolio mereka sudah pasti sangat parah.
Salah satu contoh nyata dari penurunan drastis nilai NFT terlihat pada koleksi digital milik Justin Bieber. Berdasarkan temuan Arkham, NFT yang dibeli oleh penyanyi tersebut pada tahun 2022 dengan harga lebih dari US$2 juta kini telah anjlok lebih dari 95 persen.
“Apakah kamu tahu bahwa Justin Bieber membeli NFT dengan nilai lebih dari US$2 juta pada tahun 2022? Sekarang, nilainya hanya sedikit di atas US$100 ribu,” ungkap laporan tersebut.
Kemerosotan tajam ini mencerminkan tantangan besar bagi masa depan NFT. Jika sebelumnya teknologi ini dianggap sebagai terobosan dalam kepemilikan digital dan investasi, realitas saat ini justru menunjukkan bahwa market NFT masih dipenuhi ketidakpastian dan volatilitas tinggi.

Strategi Trading NFT Jangka Pendek
Dengan market NFT yang terus berkembang cepat, peluang untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga tetap terbuka. Oleh sebab itu, berikut adalah kiat dan strategi efektif yang dapat Anda terapkan dalam trading NFT jangka pendek.
Market NFT berkembang dengan sangat cepat, menciptakan peluang bagi para trader yang ingin mencari keuntungan dalam jangka pendek. Namun, volatilitas yang tinggi dan tren yang cepat berubah membuat trading NFT memerlukan strategi yang matang. Tidak cukup hanya membeli aset digital dengan harapan harganya naik, tetapi juga harus memahami dinamika market, momentum tren, serta faktor-faktor yang mempengaruhi harga. Dengan pendekatan yang tepat, peluang mendapatkan keuntungan bisa lebih besar meskipun dalam rentang waktu yang singkat.
Memahami Tren Market dan Momentum Harga
Keberhasilan dalam trading NFT jangka pendek bergantung pada kemampuan membaca tren market. NFT yang mengalami lonjakan permintaan cenderung memiliki kenaikan harga yang signifikan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mengamati aktivitas di platform seperti OpenSea, Magic Eden, atau LooksRare menjadi langkah awal yang penting. Selain itu, komunitas di media sosial seperti Twitter dan Discord sering kali menjadi indikator utama apakah sebuah koleksi NFT akan mengalami peningkatan nilai dalam waktu dekat.
Momentum harga juga harus diperhatikan dengan cermat. Grafik penjualan dan volume tra dalam 24 jam terakhir bisa menjadi indikator apakah suatu NFT sedang mengalami tren bullish atau bearish. NFT dengan volume tinggi menandakan adanya minat besar dari para trader, yang sering kali menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan cepat. Sebaliknya, jika harga mulai stagnan atau menurun, langkah terbaik adalah segera menjual sebelum terjadi penurunan yang lebih dalam.
Membeli Saat Minting dan PreSale
Salah satu strategi paling menguntungkan dalam trading NFT jangka pendek adalah masuk lebih awal saat fase minting atau presale ataupun ikut dalam program airdrop NFT. Banyak proyek NFT memberikan harga khusus bagi pengguna yang ikut serta dalam tahap awal, memungkinkan mereka untuk mendapatkan aset dengan harga lebih rendah dibandingkan saat koleksi tersebut masuk ke market sekunder. Namun, tidak semua proyek yang melakukan minting akan mengalami kenaikan harga. Oleh karena itu, riset mendalam mengenai tim pengembang, roadmap proyek, serta hype di komunitas menjadi kunci sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam minting.
Setelah mendapatkan NFT pada tahap awal, keputusan berikutnya adalah menentukan waktu terbaik untuk menjual. Banyak trader yang memilih untuk menjual segera setelah NFT tersebut dirilis ke market sekunder, memanfaatkan lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan. Namun, perlu kehati-hatian dalam menentukan harga jual agar tidak kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar.
Flipping NFT dengan Volume Trading Tinggi
Flipping adalah strategi trading NFT yang mengandalkan jual beli cepat untuk memanfaatkan selisih harga dalam waktu singkat. Strategi ini sangat cocok diterapkan dalam market NFT, terutama pada koleksi dengan volume trading tinggi. NFT dengan likuiditas tinggi lebih mudah dijual kembali tanpa mengalami kesulitan mencari pembeli.
Langkah pertama dalam flipping adalah menemukan koleksi yang sedang tren dan memiliki permintaan tinggi. Menggunakan alat analisis seperti Nansen atau Icy Tools bisa membantu dalam mengidentifikasi koleksi yang mengalami peningkatan aktivitas. Setelah mendapatkan NFT dengan harga yang kompetitif, langkah selanjutnya adalah menentukan titik keluar yang optimal. Banyak trader memilih untuk menjual dalam hitungan jam atau beberapa hari setelah membeli, tergantung pada kondisi market.
Dalam strategi flipping, kecepatan eksekusi sangat penting. Harga NFT bisa berubah dalam hitungan menit, sehingga keputusan untuk membeli dan menjual harus dilakukan dengan cepat. Selain itu, memahami psikologi market juga membantu dalam menentukan kapan harus masuk dan keluar dari sebuah trading. Jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, sering kali itu menjadi tanda bahwa momentum bullish akan segera berakhir.
Menghindari FOMO dan Memanfaatkan FUD
Salah satu tantangan terbesar dalam trading NFT jangka pendek adalah menghindari jebakan emosi. FOMO (Fear of Missing Out) sering kali membuat trader tergesa-gesa membeli NFT dengan harga tinggi karena takut ketinggalan tren. Akibatnya, mereka bisa terjebak dalam pembelian di harga puncak sebelum harga turun drastis. Untuk menghindari hal ini, selalu lakukan riset terlebih dahulu dan jangan membeli hanya berdasarkan hype tanpa analisis yang matang.
Di sisi lain, FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt) juga bisa menjadi peluang jika dimanfaatkan dengan benar. Saat sebuah proyek mengalami kepanikan di komunitasnya karena rumor atau berita negatif yang belum tentu benar, harga NFT bisa mengalami penurunan tajam. Bagi trader yang sudah memahami proyek tersebut, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli dengan harga lebih murah sebelum harga kembali naik saat kepanikan mereda.
Mengelola Risiko dan Biaya Transaksi
Trading NFT dalam jangka pendek memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga manajemen risiko menjadi faktor kunci. Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan tidak mengalokasikan seluruh modal pada satu NFT saja. Diversifikasi portofolio dengan memiliki beberapa koleksi yang berbeda bisa membantu mengurangi potensi kerugian besar jika salah satu NFT mengalami penurunan harga.
Selain itu, biaya transaksi juga harus diperhitungkan dengan cermat. Jaringan Ethereum, misalnya, memiliki biaya gas yang cukup tinggi, yang bisa menggerus keuntungan jika tidak diperhitungkan sejak awal. Oleh karena itu, memilih blockchain alternatif seperti Solana atau Polygon yang memiliki biaya transaksi lebih rendah bisa menjadi pilihan bagi trader dengan modal terbatas.
Dengan strategi yang tepat, trading NFT dalam jangka pendek bisa menjadi peluang yang menguntungkan. Kunci utamanya adalah memahami tren market, mengambil keputusan dengan cepat, serta memiliki disiplin dalam manajemen risiko. Dalam ekosistem yang terus berkembang, trader yang mampu beradaptasi dengan perubahan market akan selalu memiliki peluang lebih besar untuk meraih keuntungan.
Meskipun market NFT mengalami penurunan drastis sejak 2022 dan sebagian besar koleksi digital kehilangan nilai jangka panjang, strategi trading jangka pendek tetap memberikan peluang keuntungan yang signifikan. Dengan memahami tren market, momentum harga, serta memanfaatkan fase minting dan flipping, trader dapat mengambil keuntungan dari volatilitas yang tinggi. Namun, pendekatan ini memerlukan eksekusi cepat, disiplin dalam manajemen risiko, serta kemampuan membaca psikologi market untuk menghindari jebakan FOMO dan FUD. Dengan strategi yang matang, trading NFT dalam jangka pendek masih bisa menjadi pilihan yang menguntungkan di tengah ketidakpastian industri ini.