Beli Kripto
Market
Perdagangan
Futures
Finansial
Promosi
Selengkapnya
Zona Pemula
Masuk

Dua Indikator Jitu untuk Investasi Bitcoin Jangka Panjang

2025-02-20 09:32:00

Bagi Anda yang baru saja atau telah lama memutuskan berinvestasi Bitcoin (BTC) dalam jangka panjang, bisa menggunakan dua indikator berikut ini, yakni MVRZ Z-Score dan Bitcoin Halving Cycles Profit. Kedua indikator ini dapat memberikan sinyal bilamana melakukan pembelian dan penjualan lebih optimal.

Apa Itu MVRV Z-Score?

MVRV Z-Score adalah indikator yang membantu investor menilai apakah harga Bitcoin sedang overvalued atau undervalued berdasarkan hubungan antara kapitalisasi pasar dan kapitalisasi yang direalisasikan. Indikator ini menggunakan konsep statistik Z-Score untuk mengukur penyimpangan harga dari rata-rata historisnya, memberikan gambaran kapan saat yang tepat untuk membeli atau menjual aset kripto.

Indikator MVRV Z-Score dirancang oleh Murad Mahmudov dan David Puell pada Juli 2024 khusus untuk BTC guna membantu para trader dalam mengambil keputusan. Indikator ini sebenarnya berbasis indikator MVRV (Market Value to Realized Value), yang mengukur hubungan antara kapitalisasi pasar dan kapitalisasi realisasi kripto. Indikator ini memberikan sinyal untuk mengakumulasi atau menjual aset berdasarkan penyimpangan kapitalisasi pasar dari kapitalisasi realisasi.

Untuk memahami cara kerjanya, bayangkan seseorang membeli rumah di lingkungan tertentu dengan harga rata-rata Rp1 miliar. Jika suatu saat harga rumah di kawasan itu melonjak menjadi Rp2 miliar, maka jelas ada kenaikan yang signifikan, mungkin karena permintaan tinggi atau spekulasi. Sebaliknya, jika harga turun menjadi Rp500 juta, itu bisa menunjukkan kondisi pasar yang lemah atau kepanikan. MVRV Z-Score bekerja dengan cara yang serupa, hanya saja yang diukur adalah pergerakan harga Bitcoin dibandingkan dengan harga historis yang telah dibayarkan oleh investor sebelumnya.

Indikator ini didasarkan pada tiga komponen utama. Pertama, kapitalisasi pasar, yang dihitung dengan mengalikan harga Bitcoin saat ini dengan jumlah total koin yang beredar. Kedua, kapitalisasi yang direalisasikan, yaitu total nilai semua koin berdasarkan harga saat terakhir berpindah tangan (ditransfer). Ketiga, standar deviasi, yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh kapitalisasi pasar saat ini menyimpang dari kapitalisasi yang direalisasikan.

MVRV Z-Score dihasilkan dengan membandingkan kapitalisasi pasar dengan kapitalisasi yang direalisasikan, lalu membaginya dengan standar deviasi. Jika hasilnya tinggi, misalnya di atas 3, itu berarti harga Bitcoin sangat overvalued alias jenuh beli dan berisiko mengalami koreksi. Sebaliknya, jika Z-Score sangat rendah, misalnya di bawah 0, itu menunjukkan Bitcoin undervalued alias jenuh jual, yang bisa menjadi peluang beli.

Cara Menggunakan Indikator MVRV Z-Score

Untuk menggambarkan bagaimana indikator ini digunakan sebagai strategi trading, mari kita lihat contoh praktis. Misalkan seorang investor melihat bahwa MVRV Z-Score Bitcoin telah mencapai angka 4, yang berarti harga sudah jauh lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata historisnya. Ini menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi euforia, dan ada kemungkinan harga akan segera mengalami koreksi. Dengan informasi ini, investor mungkin memilih untuk menjual sebagian asetnya guna mengamankan keuntungan sebelum harga turun.

Di sisi lain, ketika pasar mengalami kejatuhan besar dan MVRV Z-Score turun ke angka -0,5, ini menunjukkan bahwa Bitcoin sedang undervalued. Pada titik ini, banyak investor panik dan menjual asetnya dengan harga murah. Namun, bagi mereka yang memahami indikator ini, kondisi tersebut justru bisa menjadi kesempatan emas untuk membeli Bitcoin dengan harga yang lebih rendah sebelum pasar kembali pulih.

Gambar di atas adalah contoh ketika indikator MVRV Z-Score yang memberikan sinyal bahwa harga BTC mulai mengalami overvalued. Ini yang ditandai dengan garis indikator (berwarna kuning) naik di atas 1. Contoh pada Februari 2021, indikator berada di puncaknya, yakni 3,96 dengan latar indikator berwarna merah (tanda pasar sedang panas). Ketika itu harga Bitcoin berada di kisaran US$57.189. Kendati demikian, indikator perlahan turun di bawah ke zona kuning, tetapi harga jusru terus naik. Nah, ketika BTC berada di kisaran tertinggi US$63.994 pada indikator berada di 3,44.

Gambar di atas, ketika indikator menampilkan area berlatar hijau, itu artinya pasar berhenti menjual dan mulai melakukan akumulasi. Pada contoh di atas, akumulasi terjadi pada rentang waktu 16 Juni 2022-15 Januari 2023.

Perhatikanlah gambar di atas, bahwa pada 11 November 2021 harga BTC mulai terkoreksi dari kisaran US$64.142 menjadi US$15.812 pada 9 Desember 2022. Pada harga puncak, indikator memberikan angka 2,88. Kita bandingkan pada situasi terkini. Ada sinyal overvalued dari indikator ketika BTC menyentuh US$96 ribu pada 21 November 2024, termasuk pada 17 Desember 2024. Namun sinyal overvalued hilang setelah tanggal itu dengan pola yang sama dengan tren turun akhir 2021. Apakah market BTC akan terkoreksi dalam sama seperti siklus sebelumnya? Ini adalah pertanyaan besarnya.

Namun ditinjau dari time frame bulanan, seperti yang tersaji pada gambar di atas, ada sinyal yang menarik. Salah satunya adalah bahwa sinyal jual belum muncul dan skor indikator masih berada di 2,19. Hal ini berbeda dengan pada Maret 2021 di titik jenuh beli 3,40, sebelum terjadi koreksi dalam. Sinyal terbaru di kisaran 2,19 ini dapat ditafsirkan akan tibanya rekor baru BTC di beberapa bulan mendatang, hasil akumulasi sepanjang Juni 2022 hingga Januari 2023 silam.

Sebagai kesimpulan, MVRV Z-Score adalah alat yang berguna bagi investor kripto untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual Bitcoin. Dengan memahami penyimpangan harga dari rata-rata historisnya, investor dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan menghindari jebakan emosi dalam trading. Namun, seperti semua indikator teknikal, MVRV Z-Score sebaiknya tidak digunakan secara tunggal. Selalu lakukan riset tambahan dan pertimbangkan faktor lain sebelum mengambil keputusan investasi.

Indikator Bitcoin Halving Cycles Profit?

Sekarang kita lihat indikator kedua, yakni Bitcoin Halving Cycles Profit yang dapat juga dijadikan sebagai indikator pendamping untuk MVRV Z-Score.

Indikator Bitcoin Halving Cycles Profit adalah alat yang dikembangkan oleh Kevin Svenson untuk membantu trader dalam menganalisis siklus profit Bitcoin yang dipengaruhi oleh peristiwa halving. Indikator ini memberikan sinyal yang jelas terkait waktu yang optimal untuk mengambil keuntungan serta menerapkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA).

Setiap kali peristiwa halving terjadi, indikator ini menunjukkan pola yang konsisten dalam jangka waktu tertentu setelahnya. Dalam 40 minggu setelah halving, zona profit optimal dimulai, memberikan kesempatan terbaik bagi trader untuk mengambil keuntungan. Setelah 80 minggu, indikator menandai waktu terakhir yang direkomendasikan sebelum pasar mulai mengalami tren penurunan atau bear market. Kemudian, pada 125 minggu pasca-halving, indikator mengidentifikasi waktu yang ideal untuk mulai menerapkan strategi DCA.

Salah satu keunggulan utama indikator ini adalah kejelasan dalam penyajian datanya. Dengan pelabelan yang komprehensif dan tampilan yang mudah dipahami, pengguna dapat dengan cepat mengenali titik-titik penting dalam siklus harga Bitcoin. Selain itu, indikator ini tidak hanya berlaku untuk Bitcoin tetapi juga dapat diterapkan pada altcoin utama seperti Ethereum, menjadikannya alat yang fleksibel untuk analisis pasar kripto secara lebih luas.

Dengan dimulainya halving terakhir pada 19 April 2024, aksi profit taking oleh investor BTC mulai terjadi sejak 27 Januari 2025 (dalam rentang latar hijau), dengan perkiraan puncaknya pada 20 Oktober 2025. Secara historis, ketika puncak terbentuk (lazimnya pula terbentuk rekor terbaru), koreksi biasanya mengikuti setelahnya, kemudian dilanjutkan aksi akumulasi yang disebut dengan DCA alias Dollar Cost Averaging.

Pengguna indikator ini juga diberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan tampilan, termasuk mengubah label, garis, dan warna sesuai preferensi mereka. Hal ini memungkinkan pengalaman analisis yang lebih personal dan sesuai dengan strategi masing-masing trader.

Meskipun indikator ini memberikan wawasan berdasarkan pola historis, penting untuk diingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Pasar kripto memiliki volatilitas tinggi dan risiko inheren yang harus diperhitungkan dalam setiap keputusan investasi. Oleh karena itu, trader disarankan untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan toleransi risiko pribadi sebelum mengambil keputusan.

Dalam pembaruan terbarunya, indikator ini telah mengalami beberapa peningkatan fungsionalitas. Salah satu perubahan signifikan adalah penambahan tampilan grafik bulanan untuk memberikan perspektif yang lebih luas terhadap tren harga Bitcoin. Selain itu, sinyal DCA tambahan telah ditambahkan menjelang setiap halving untuk membantu trader mempersiapkan strategi investasi mereka lebih awal.

Namun, karena keterbatasan teknis pada platform TradingView, indikator ini saat ini hanya mendukung grafik mingguan dan bulanan. Fungsi grafik harian telah dihapus sementara guna memastikan indikator tetap beroperasi dalam batasan maksimal 500 bars yang ditetapkan oleh TradingView. 

Kesimpulannya, MVRV Z-Score dan Bitcoin Halving Cycles Profit adalah dua indikator yang efektif untuk investasi Bitcoin jangka panjang, membantu investor membuat keputusan berdasarkan kondisi pasar yang lebih rasional. MVRV Z-Score mengidentifikasi apakah harga Bitcoin overvalued atau undervalued, sementara Bitcoin Halving Cycles Profit memberikan sinyal terkait waktu optimal untuk mengambil keuntungan pasca-halving. Kedua indikator ini dapat meningkatkan strategi investasi, tetapi sebaiknya digunakan bersama riset tambahan untuk meminimalkan risiko.

Sebelumnya
Starlink Hadir di Agoncillo, Batangas: Buka Akses, Buka Peluang!
Selanjutnya
Memahami Perilaku Long-Term Holder Bitcoin untuk Memproyeksikan Bull dan Bear Market