Beli Kripto
Market
Perdagangan
Futures
Finansial
Promosi
Selengkapnya
Zona Pemula
Masuk

Open Interest dalam Trading Kripto: Cara Baca Sinyal Market yang Jarang Diketahui

2025-03-14 11:11:00

Dalam trading derivatif kripto, open interest jadi salah satu indikator penting buat baca sentimen market dan prediksi arah harga. Sayangnya, banyak trader pemula belum paham cara memanfaatkannya. Yuk, kenali open interest biar analisis market kamu makin tajam!

Pengertian dan Sejarah Open Interest

Open interest merujuk pada jumlah total futures atau futures yang masih terbuka dan belum ditutup pada waktu tertentu. Dalam konteks ini, futures adalah kesepakatan antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset di masa depan dengan harga yang telah disepakati. Jika seorang trader membuka posisi baru, baik long maupun short, open interest akan bertambah. Sebaliknya, jika ada penutupan kontrak melalui likuidasi atau penyelesaian posisi, open interest akan berkurang. Dengan kata lain, metrik ini mencerminkan jumlah total posisi yang masih aktif dalam market.

Memahami konsep ini menjadi penting karena open interest dapat memberikan gambaran tentang tingkat partisipasi market dan seberapa banyak modal yang mengalir ke dalam futures. Semakin tinggi angka open interest, semakin besar keterlibatan trader dalam market, yang sering kali menandakan bahwa tren sedang berkembang. Sebaliknya, jika open interest menurun, ini bisa menjadi tanda bahwa trader mulai keluar dari market, yang mungkin mengindikasikan melemahnya tren atau ketidakpastian. Besaran open interest diukur dalam satuan dolar AS yang mencerminkan besaran arus modal yang terlibat dalam trading.

Besaran open interest BTC secara umum dan rincian di setiap platform, mulai dari CME termasuk data dari CoinEx. Data lebih terperinci dapat dikakses di masing-masing platform kripto. Sumber: Coinglass.

Besaran open interest BTC selaras dengan pergerakan harga. Sumber: Coinglass.

Open interest pertama kali diperkenalkan dalam dunia trading futures untuk mengukur total jumlah kontrak terbuka yang belum ditutup atau diselesaikan. Konsep ini berkembang seiring dengan pertumbuhan pertukaran futures modern, terutama di Amerika Serikat pada abad ke-19, ketika trading komoditas seperti gandum dan kapas mulai diatur melalui futures. 

Chicago Board of Trade (CBOT), didirikan pada 1848, menjadi pelopor pencatatan open interest sebagai indikator aktivitas market. Seiring berkembangnya market derivatif, terutama setelah berdirinya Chicago Mercantile Exchange (CME) pada 1898, open interest makin diakui sebagai metrik penting untuk mengukur likuiditas, arus modal, dan potensi tren harga.

Pada abad ke-20, open interest menjadi bagian dari analisis teknikal, terutama setelah berkembangnya teori market futures yang dipopulerkan oleh analis seperti Richard Wyckoff dan John Murphy. Dengan munculnya market option dan derivatif keuangan lainnya pada paruh kedua abad ke-20, open interest juga menjadi alat yang digunakan untuk membaca sentimen market dalam berbagai instrumen keuangan, termasuk indeks saham dan kripto. 

Dalam dunia kripto, open interest mulai mendapat perhatian sejak munculnya trading futures Bitcoin di CME pada tahun 2017. Seiring dengan berkembangnya pertukaran derivatif seperti CoinEx, open interest kini menjadi indikator utama untuk menganalisis pergerakan harga dan strategi trading.

Analogi

Agar lebih mudah dipahami, bayangkanlah sebuah meja judi di mana para pemain terus memasang taruhan. Setiap kali pemain baru masuk dan ikut bertaruh, jumlah total taruhan yang ada di meja bertambah. Sebaliknya, jika ada pemain yang keluar dengan mengambil kembali uangnya, jumlah taruhan di meja berkurang. 

Dalam konteks open interest, angka yang bertambah menunjukkan bahwa semakin banyak trader yang terlibat dalam market, sedangkan angka yang berkurang menunjukkan bahwa semakin banyak trader yang mulai keluar atau menutup posisinya.

Dalam kenyataannya, misalnya seorang trader membuka posisi long (yakin harga akan naik) terhadap Bitcoin, sementara trader lain membuka posisi short (yakin harga akan turun) dengan jumlah yang sama, maka open interest akan bertambah. Jika kemudian trader tersebut menutup posisinya dengan menjual kontrak kepada trader lain, maka open interest tetap tidak berubah. Namun, jika posisi tersebut dilikuidasi atau ditutup tanpa adanya transaksi lanjutan, maka open interest akan berkurang.

Cara Menafsirkan

Menafsirkan open interest dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi market. Misalnya, jika harga Bitcoin mengalami kenaikan bersamaan dengan meningkatnya open interest, hal ini bisa diartikan bahwa ada banyak posisi baru yang dibuka dan market sedang dalam tren naik yang kuat. Ini bisa menjadi sinyal bahwa momentum bullish sedang berlangsung dan lebih banyak trader yang percaya bahwa harga akan terus naik.

Namun, jika harga naik tetapi open interest menurun, itu bisa menjadi tanda bahwa kenaikan harga disebabkan oleh trader yang menutup posisi short, bukan karena adanya partisipasi baru dalam market. Hal ini bisa menandakan bahwa pergerakan harga naik tidak didukung oleh peningkatan modal baru, sehingga kenaikan tersebut mungkin bersifat sementara. Begitu pula dalam skenario bearish, jika harga turun dan open interest meningkat, ini menunjukkan bahwa tekanan jual semakin besar dan market kemungkinan akan terus melemah. Sebaliknya, jika harga turun tetapi open interest berkurang, itu bisa menandakan bahwa pelemahan harga hanya akibat dari likuidasi posisi lama dan bukan tren yang berkelanjutan.

Selain itu, penting untuk memahami bagaimana perubahan open interest dapat mempengaruhi volatilitas market. Jika open interest melonjak tiba-tiba dalam waktu singkat, ini bisa menjadi tanda bahwa ada lonjakan minat spekulatif, yang dapat menyebabkan pergerakan harga yang lebih tajam. Sebaliknya, jika open interest menurun drastis, ini bisa menjadi indikasi bahwa banyak trader mulai keluar dari market, yang bisa menyebabkan berkurangnya likuiditas dan potensi konsolidasi harga.

Nah, kita lihat kembali pada data open interest untuk BTC di Coinglass di atas. Per 8 Maret 2025 petang, dalam 24 jam terakhir, total open interest dalam futures Bitcoin tercatat sebesar 561,87 ribu BTC, dengan nilai setara US$48,26 miliar. Selama periode ini, open interest mengalami penurunan sebesar 3,01 persen, yang mencerminkan adanya pengurangan jumlah posisi terbuka di market futures.

Penurunan ini terjadi secara bertahap, dengan perubahan OI dalam satu jam terakhir turun 0,19 persen dan dalam empat jam terakhir turun 0,34 persen. Hal ini menunjukkan bahwa trader secara perlahan mulai menutup posisi mereka, baik secara sukarela maupun akibat likuidasi yang terjadi di market.

Sementara itu, harga Bitcoin sendiri turun sebesar 3,5 persen dalam periode yang sama. Kombinasi antara penurunan harga dan penyusutan open interest mengindikasikan bahwa pelemahan harga kemungkinan besar terjadi karena banyaknya posisi yang dilikuidasi atau ditutup, bukan karena adanya peningkatan tekanan jual dari partisipasi baru di market.

Dengan kata lain, pergerakan ini bisa menandakan bahwa sentimen market cenderung lemah, tetapi belum tentu didorong oleh akumulasi posisi short yang agresif. Jika OI terus menurun tanpa adanya pembukaan posisi baru yang signifikan, maka volatilitas bisa berkurang, dan market berpotensi memasuki fase konsolidasi dalam waktu dekat.

Data open interest dan volume trading kripto futures, serta data rasio antara trader yang memasang posisi long dan short di CoinEx.

Kelemahan

Namun, seperti indikator lainnya, open interest juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kekurangannya adalah metrik ini tidak secara langsung menunjukkan apakah mayoritas posisi yang dibuka merupakan long atau short. Ini berarti, meskipun open interest meningkat, market tetap bisa bergerak ke arah yang tidak terduga tergantung pada distribusi posisi trader. Jika lebih banyak trader membuka posisi long dibandingkan dengan yang membuka posisi short, maka peningkatan open interest dapat menjadi sinyal bullish. Namun, jika mayoritas trader justru membuka posisi short, maka meskipun open interest meningkat, harga bisa tetap turun. Oleh karena itu, penting untuk melihat data tambahan seperti rasio long/short atau data likuidasi untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat.

Selain itu, dalam kondisi tertentu, kenaikan open interest bisa saja tidak mencerminkan minat market yang sesungguhnya, melainkan hanya aktivitas spekulatif yang tinggi. Trader yang menggunakan leverage tinggi mungkin membuka dan menutup posisi dengan cepat, menyebabkan fluktuasi dalam open interest tanpa benar-benar mencerminkan tren jangka panjang. Oleh karena itu, mengandalkan open interest sebagai satu-satunya indikator dalam pengambilan keputusan trading bisa menjadi kesalahan.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, trader perlu mengkombinasikan data open interest dengan indikator lain, seperti volume trading dan likuidasi posisi. Volume trading menunjukkan seberapa aktif market dalam jangka waktu tertentu, sementara data likuidasi memberikan wawasan tentang posisi mana yang mengalami tekanan besar. Jika open interest meningkat bersamaan dengan volume tinggi, ini bisa menjadi sinyal bahwa market sedang bergerak dengan kuat. Sebaliknya, jika open interest meningkat tetapi volume rendah, ini bisa menjadi tanda adanya spekulasi yang berlebihan tanpa dukungan transaksi yang nyata.

Memahami open interest dalam trading futures kripto dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi seorang trader, terutama dalam membaca dinamika market dan memahami potensi pergerakan harga di masa depan. Meskipun metrik ini tidak bisa berdiri sendiri dalam pengambilan keputusan trading, menggunakannya bersama dengan indikator lain dapat membantu trader untuk lebih waspada terhadap perubahan sentimen market. Dengan demikian, pemahaman yang baik mengenai open interest dapat menjadi alat tambahan yang bermanfaat bagi siapa pun yang ingin mendalami dunia trading derivatif kripto. Seorang trader yang mampu menginterpretasikan open interest dengan benar akan memiliki keunggulan dalam memahami kapan tren market sedang menguat atau melemah, sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan terinformasi.

Dalam dunia trading yang penuh dengan ketidakpastian, memiliki pemahaman yang kuat tentang berbagai indikator seperti open interest dapat membantu trader untuk lebih siap menghadapi fluktuasi market. Dengan mengamati bagaimana open interest berinteraksi dengan harga dan volume, trader dapat mengembangkan strategi yang lebih baik dalam menghadapi pergerakan harga yang dinamis di market futures kripto.

Sebelumnya
CoinEx Berkolaborasi dengan Kaia untuk Mendorong Adopsi Web3 di Asia
Selanjutnya
Apa Itu Pola Cup and Handle sebagai Sinyal Bullish?